Saturday, January 2, 2021

Jembatan Merah - Part 1

[0001]

Dia masih duduk saja memandangi satu bundel kertas yang barusan ia tandatangani. Air matanya berlinang tak terbendung. Dibacanya lagi apakah ada kata-kata yang salah atau benar. Ia meletakkan lembaran itu. gemetar tanganya menggetutuk meja. 

"Kalau Ibu tidak yakin kenapa harus mengajukan gugatan ini"  pengacara tersebut mendorong kumpulan lembaran tadi. 

Dia tidak menjawab, gemrutuk giginya menahan pilu.

"Apa perlu kami telponkan suami, Ibu?"  Sambil mengambil gagang telepon, memulai untuk menginput nama.

Dia menggeleng, ia mengyeka air mata yang menyapu bedaknya. Dia membuat senyumnya . 

"Ibu masih bisa membatalkan ini dalam waktu dua kali 24 jam," Ujar si pengacara sambil memasukan lembaran tadi ke dalam File bag nya, "Setelah itu, pengadilan yang akan memutuskan."

Ia mengangguk. Meninggalkan ruangan dan melesat dengan mobilnya. Ia tak pandai menyembunhikan rasa haru, tawanya tak mampu memalsukan mendung dalam dirinya. 

Perempatan perumahan Melati, ia memutar setir ke kanan dan masuk ke rumah. Di depan pintu nampak Mbok Maisa berlari membukakan pintu gerbang. Ia bergegas menutup kembali sesaat mobil masuk. 

Tidak ada sapa atau sekedar menoleh, Ia langsung masuk menuju kamarnya. 

----


1 comment:

  1. The Art of Urban Titanium, A.D. T.K.. - The Silicon
    The Art of Urban titanium vs stainless steel Titanium ford focus titanium is an award winning concept art collection by the artist titanium nitride coating of color. It titanium guitar chords was created by The Art of titanium vs ceramic flat iron Urban

    ReplyDelete