(puisi)
Sebuah jejak
telah menjadi sajak
Berbalut
tanah yang digarang berlaksa emas
Cemara
berkelana mengitarinnya
Mengeratkan
jemarinya dan bersorak trlalala
Sang tua
menanam padi
Sang muda
menyiangi
Sang tua
menebar jala
Sang muda
hilir membuntuti
Katulistiwa
membentang menyulam nada dan irama
Irama
sumbang, Telinga tak tuli tapi
Warna pudar,
Mata berbinar tapi
Aroma
bangkai, hidung tak segan bersua tapi
Karena Kaki
berdiri tepat Merah putih menari
Karena
Bangkai lekat dengan baunya
Berdirilah
benang-benang megah Merah Putih
Sebuah akar
nurani
Mengalir
deras sampai tak berujung
Walau,
matahari menyakiti, Merah putih tetap menari di atas tanah hijau ini
Inilah benih
sang Pancasila, yang selalu dirindu bebauannya
yogyakarta, 2013
No comments:
Post a Comment