(puisi)
Aku bertanya pada siapa yang harus menjawab
Tapi, aku hanya kerikil kecil yang terkurung dalam jendela
kertas
Aku mencari arah ke mana harusnya kakiku berlabuh
Tapi, aku sayap rapuhku tak mampu melewati badai
Aku ingin menyalahkan, Tapi pada siapa?
Rasa marahku tertahan di tenggorokan, Tapi hendak kutuangkan
pada apa?
Aku jengkel, tapi bagaimana?
Aku sangat benar-benar gondok, tapibagaimana?
Aku merasa kehadiranku adalah sebuah kesalahan
Kesalahan yang
terjadi tumpukan kesalahan lainnya
Aku punya kisah yang aku sendiri tidak ingin tahu akan
ujungnya
Abu-abu, bahkan lebih tidak jelas dari itu
Jadi, pada siapa mulut ini harus menganga?
n
ReplyDelete