Akhirnya datang juga.
Waktu jadi mahasiswa baru, saya merasa heran. Kenapa kakak angkatan yang sudah mendapati masuk tahun ke 5, menyadang semester 9 ++ dalam dirinya menjadi momok yang menakutkan. Seakan dunia mereka menjadi rumit. Dunia mereka seakan menjadi badai dan petir semata. Dosen Pembimbing begitulah, penelitian beginilah, masih harus ngulang beberapa matakuliah lah, IPK masih nungging lah.
Kemudian dia sok-sokan nasihatin saya, "Selamat ya Dik, ketrima di kampus keren, masuknya susah kan? Ati-ati keluarnya juga susah." Ada yang curhat di sosmed, ada yang nangis jungkir balik sambil harlem shake |anjaay, lebay dah|
Gods??? Tell me why?? *sambil nyanyi ala SNSD*
Kenapa sih kalian memposisikan diri seakan kalian makhluk paling menderita sedunia, Makhluk yang perlu dikasihani.. Whaaay? *sampe typo kan saya
Kenapa kaaak, kenapa kalian harus ketakutan?? Bukankah Allah mempunyai rencana yang lebih baik dari apa yang kita recanakan, *asek, alim banget dah..* Slowly but slow.. pokoknya sello.. pasti lulus ko, pasti lulus, kuncinya apa? ya dikerjain. bukan dieluhin.
and finally, semester 9 pun datang juga.
Saya yang dulu cupu, lucu, menggamaskan ini mendapati bahwa statsus saya sekarang menjadi semester tua. Mendapati betapa mahasiswa di kampus wajahnya seperti bayi semua. Saya sempat hampir mengumpat, God, kenapa muka saya setua ini, *sumpah, bagian ini garing.*
Meanwhile, saya merasa biasa aja. Saya tidak merasa sebegitu katakutan dan menyeramkan seperti yang dulu dikatakan kakak saya jaman dulu.
Honestly, tujuan nulis ini saya ingin mengatakan bahwa kita kudu biasa aja sebagai mahasiswa tahun ke 4++ . Tapi kenapa pas lagi nulis bagian ini benturan-benturan itu bermunculan. Sebagai mahasiswa semester 9 yang belum lulus, yang masih berjuang, yang masih ngais receh dari saku bapak-sama ibunya, yang masih butuh bobok di kosan ibu kos, yang masih butuh ngerayu dosen buat ngedate, saya merasa ada yang salah dengan tulisan saya. Saya merasa... Sial. Ditambah lagi mulai ada hasrat untuk berumah tangga,
Rumah tangga??
Rumah tangga??
*anjay, kenapa juga kata-kata ini muncul di mari...
udah ye,, saya harus segera lulus.. saya lanjut nykripsi dulu.
doain saya. yang ikhlas, biar sama-sama sampe ke hati.